Skip to main content

Materi Bahasa Indonesia SMP Kelas IX Semester Ganjil


RANGKUMAN MATERI DAN UJI LATIH KOMPETENSI
                                         MATA PELAJARAN     : BAHASA INDONESIA
                                         KELAS/SEMESTER     : IX/GANJIL


Kompetensi Dasar      : 1.1. Menyimpulkan isi dialog interaktif beberapa narasumber pada tayangan  televisi / siaran radio.
Materi Pembelajaran
Dialog interaktif adalah sejenis wawancara yang dilakukan di televisi atau radio dengan menghadirkan beberapa narasumber untuk membahas topik tertentu dengan  melibatkan pemirsa atau pendengar melalui telepon/secara langsung. Pelibatan pemirsa atau pendengar tersebut berupa kesempatan untuk bertanya atau mengemukakan pendapat berkenaan dengan topik yang dibicarakan.
Cara menyimpulkan isi dialog :
1.    Mendaftar butir-butir penting isi dialog
Perhatikan contoh berikut!
Tuturan dialog
Butir penting yang dicatat
Narasumber 1
Dalam analisis saya, perkembangan dunia pertelivisian harus tetap memerhatikan budaya dan etika agar siaran-siarannya tidak memberikan pengaruh yang kurang baik
Perkembangan dunia pertelevisian harus tetap memerhatikan budaya
Narasumber 2
Saya sependapat dengan Anda. Media harus ikut menjadi penjaga budaya bangsa dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa
Media menjadi penjaga budaya bangsa dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa
2.    Menyimpulkan isi dialog
Perhatikan contoh berikut!
Butir-butir penting isi dialog
Simpulan dialog
-   Kemajuan iptek bagi suatu bangsa
-   Kemajuan media harus tetap menjaga budaya
-   Bangsa yang besar harus memiliki budaya sebagai identitas bangsa
Kemajuan iptek harus tetap menjaga budaya sebagai identitas bangsa

Uji Latih Kompetensi
Dengarkan  dialog berikut. Kemudian catatlah butir-butir penting isi dialog tersebut dan simpulkan!
Penyiar       : Selamat sore, sobat muda pendengar Radio ‘Swara Muda”. Kali ini, telah hadir kawan-kawan kalian dari SMPN Hibar. Kami akan berdialog bersama mereka dengan  topik  Bisakah Lirik Lagu Memebri Sumbangan bagi Remaja untuk Tumbuh Kembang ke Alam Dewasa?  Mari kita dengar gagasan pikiran, kesan, dan harapan mereka. Halo, apa kabar semua?
Semua        : Baik, Kak.
Penyiar       : Sudah tahu topik dialog kita ini?
Saskia        : Sudah, Kak. Bisakah Lirik Lagu Memebri Sumbangan bagi Remaja untuk Tumbuh Kembang ke Alam Dewasa? Nih, Kak Anton sudah membawa beberapa tabloid musik.
Penyiar       : Oh, jadi, kita akan berusaha menemukan rumusan tentang karakteristik atau ciri-ciri musik yang dapat memberikan sumbangan bagi kaum r0emaja untuk tumbuh dan berkembang ke alam dewasa.
Anton         : Ya, Kak. Musik merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari kita. Musik menemani kita belajar, menghibur, dan mendorong munculnya inspirasi.
Penyiar       : Apa aliran musik yang biasa kalian dengar?
Saskia        : Saya menyukai music jazz dan pop, Kak.
Mitha          : Saya juga suka jenis pop, tapi kadang juga mendengarkan R & B.
Firman        : Untuk jenis aliran music, saya pilih klasik.
Penyiar       : Oke. Kita tahu lirik lagu-lagu yang kita dengarkan ditulis dalam berbagi tema. Menurut kalian, adakah sumbangan lirik lagu bagi kehidupan kalian?
Firman        : Saya pikir, setiap lirik lagu ditulis dengan Tujuan tertentu. Misalnya, menyampaikan informasi tentang pengalaman hidup seseorang, mengajak orang lain untuk merenungkan kehidupan atau bahkan mengajak untuk melakukan sesuatu.
Penyiar       : Oke. Pengalaman kehidupan seperti apa yang pernah kalian pahami dari lagu?
Saskia        : Dalam lagu-lagu yang dinyanyikan kaum muda, biasanya pengalaman cinta, Kak. Tapi, kalau kita mau mendengar lagu-lagu Ebiet G. Ade, ada pengalaman kerohanian yang sangat kaya. Misalnya, dalam lagu “Berita kepada Kawan”. Lagu itu mengisahkan pengalaman Ebiet bertemu seorang anak kecil yang ayah-ibunya meninggal dalam bencana alam.
Mita            : Aku suka mendengarkan lagu-lagu Bimbo yang mengajak kita merenungkan kembali tentang hubungan kita dengan Tuhan, kisah para rasul, dan peristiwa sehari-hari yang sarat dengasn pesan keagamaan.
Anton         : Menurut  saya, lagu-lagu Iwan Fals belum pernah tertandingi dalam menyampaikan pesan-pesan sosial dan kemanusiaan.
Saskia        : Ya, pesan-pesan sosial dalam lagu Iwan Fals mengajak kita untuk ikut merasakan penderitaan orang-orang kecil.
Mitha          : Saya juga suka lirik lagu yang dinyanyikan Melly Goeslaw dan Ari Lasso yang berisi pesan tentang keindahan cinta yang tulus.
Saskia        : Lirik lagu pop Indonesia dibanjiri tema-tema cinta. Kadang saya berpikir, andai 40 persen lagu Indonesia ditulis dengan pesan moral dan sosial maka para penulis lagu dapat memberikan sumbangan besar untuk membangun jiwa kaum muda.
Firman        : Ya, saya setuju. Penulis lirik lagu Indonesia harus punya wawasan kebangsaan, sehingga ia bisa mengambil peran yang lebih besar dalam membangun bangsa melalui musik. Musik, kan, tak pernah lepas dari kehidupan remaja.
Anton         : Indonesia perlu memiliki 10 Iwan Fals.
Saskia        : Wah, harusnya lebih banyak lagi.
Penyiar       : Nah, kita sudah tahu sumbangan musik, khusunya lirik lagu bagi remaja untuk tumbuh kembang kea lam dewasa. Sekarang kita simpulkan, y0uk! Apa, sih wujud sumbangan itu?
Anton         : Kita menginginkan lagu dengan lirik yang berisi pesan sosial. Ya, agar kita tumbuh menjadi anak yang peka terhadap masalah sosial di sekitar kita.
Saskia        : Kita memerlukan lagu yang tidak hanya menghibur, tapi juga membantu kami tumbuh lebih dewasa. Lirik lagu dapat menambha wawasam tentang kehidupan yang luas dan sikap-sikap yang lebih bijaksana.
Firman        : Penulis lagu dan lirik juga harus punya komitmen moral, Kak. Kita ingin menjadi remaja yang menjunjung nilai-nilai kebenaran dan peka terhadap masalah kemanusiaan.  
Saskia        : Ya, kita pun tidak ingin menjadi remaja cengeng yang merintih-rintih karena masalah cinta. Tema cinta, ya, jangan hanya bicara rindu dan putus cinta melulu.
Mitha          : Lagu-lagu dengan tema ketuhanan juga amat penting, Kak. Kadang kita lebih bisa menghayati kebesaran Tuhan melalui lagu.
Penyiar       : Mudah-mudahan dialog kita ini didengar para pencipta lagu dan penulis lirik, ya. Nah, kita tunggu prestasi mereka. Terima kasih atas kehadiran kalian, semoga sukses. Selama sore sobat muda. Sampai jumpa minggu depan.



Kompetensi Dasar             : 1.2 Mengomentari pendapat narasumber dalam dialog interaktif pada tayangan televisi / siaran radio
Materi Pembelajaran
       Mengomentari berasal dari kata komentar, artinya ulasan atau tanggapan atas suatu pendapat narasumber dalam dialog, berita, pidato, dan sebagainya dengan tujuan untuk menerangkan atau menjelaskan.
Langkah-langkah mengomentari pendapat narasumber dalam dialog :
1.    Menyimak dialog itu dengan baik
2.    Mencatat pokok-pokok dialog terutama berupa pendapat narasumber
3.    Memberikan komentar secara jelas dengan memerhatikan kesesuaiannya dengan pendapat narasumber.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengomentari pendapat narasumber :
1.    Komentar merupakan opini
2.    Argumen yang disampaikan logis
3.    Komentar bukan karena suka atau tidak suka
4.    Pendapat narasumber yang akan dikomentari harus betul-betul dipahami.
5.    Jika komentar itu berupa kritikan, harus disertai alasan yang logis
6.    Berikan komentar dengan menggunakan bahasa yang lugas dan santun.
Contoh :
Pernyataan yang berisi pendapat
Menurut saya, sudah zamannya bila wanita di Indonesia saat ini memainkan peran sejajar dengan kaum pria. Kalau tidak sekarang, kapan lagi? Bukankah saat ini telah banyak kaum perempuan yang menduduki posisi penting dalam pemerintahan. Misalnya, sebagai bupati, gubernur, menteri bahkan ada juga yang pernah menjadi presiden.
Komentar bagi yang sependapat
Hal yang disampaikan narasumber tersebut benar. Kaum perempuan di Indonesia tak boleh lagi hanya sebagai “orang belakang”. Mereka harus mengambil peran dalam membangun bangsa ini.
Komentar bagi yang tidak sependapat
Saya kurang sependapat dengan narasumber. Dia tidak memikirkan bahwa keterbatasan kaum perempuan itu sendiri. Dengan begitu, tidak mungkin bila kaum perempuan harus sejajar dengan kaum pria

Uji Latih Kompetensi
1.    Datalah  pendapat-pendapat narasumber yang terdapat pada dialog (KD 1.1) dan komentarilah!
2.    Berikan komentar atas penuturan narasumber-narasumber berikut ini!
No.
Penuturan Narasumber
Komentar
1
Dalam pendidikan, peserta didik laki-laki dan perempuan memperoleh hak dan kewajiban yang sama.

2
Tenaga kerja perempuan dengan tenaga kerja laki-laki semestinya diberikan standar upah yang sama.

3
Sebaiknya pengiriman TKW ke luar negeri harus lebih professional. TKW perlu dibekali keterampilan yang cukup.

4
Perempuan tidak usah terlibat dalam kemiliteran karena kodratnya yang penuh keterbatasan dan merupakan kaum lemah.

5
Kaum perempuan tidak perlu mengikuti cabang olahraga berat seperti beladiri, sepak bola, dan sebagainya karena berbahaya.



Kompetensi Dasar : 2.1. Mengkritik / memuji berbagai karya ( seni atau produk ) dengan  bahasa yang lugas dan santun
Materi Pembelajaran
Mengkritik adalah menanggapi dan menganalisis sesuatu, di dalamnya ada unsur menghargai, mengemukakan kekurangan, serta mengajukan saran demi perbaikan kekurangan tersebut.
Langkah-langkah mengkritik :
1. Memahami dan mendalami hal yang akan dikritik.
2. Menganalisis dan memberikan penghargaan bila ada kelebihan.
3. Berusaha mencari kekurangan/kelemahan dengan disertai bukti/alasan yang kuat.
4. Mengajukan saran untuk memperbaiki kekurangan yang ditemukan dengan bahasa yang lugas, tegas, dan tepat.
Contoh :
   Masakan buatan Ibu cukup enak dan saya sangat menyukainya. Hanya saja pada produksi berikutnya sebaiknya dikemas lebih menarik, dan rasa enaknya bisa ditambah lagi sehingga  akan lebih banyak yang menyukainya

Pujian adalah pernyataan atau pengakuan dan penghargaan yang tulus akan kebaikan/keunggulan sesuatu.
Langkah-langkah memuji :
1. Mendalami secara objektif hal yang akan dipuji.
2. Berusaha menemukan hal yang positif terhadap objek tersebut.
4. Memberikan pujian terhadap hal yang positif tersebut dengan bahasa yang lugas, tegas, dan tepat.
     Contoh :
Sepeda motor itu memang istimewa, bentuknya terlihat gagah, anggun dan memberikan nilai lebih bagi yang mengendarainya. Warna catnya yang mengkilap, halus, tegas, dan memikat, bak kuda pangeran muda yang gagah perkasa. Sungguh pantas kalau barang itu dihargai sedemikian tinggi

Uji Latih Kompetensi
1.     Siapkan 2 buah  karya berbentuk seni seperti lukisan, lagu, puisi, dan lain-lain. Amatilah karya tersebut. Kemudian, buatlah pujian dan kritikan terhadap karya tersebut!
Pujian dan Kritik Karya (Seni)
Nama Karya (Seni)        : …………….

A.     Pujian
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
B.     Kritik
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

2.     Siapkan 3 produk makanan ringan seperti permen, kue kering, kacang telur, snack kemasan, dan lain-lain. Kemudian, nikmatilah makanan ringan tersebut. Setelah itu, buatlah pujian dan kritikan terhadap produk makanan ringan yang baru saja dinikmati!




Pujian dan Kritik Produk
Nama Makanan             : …………….
Produksi                        : …………….

C.     Pujian
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..……………………………………..........................................................................................................
D.     Kritik
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….



Kompetensi Dasar : 2.2. Melaporkan secara lisan berbagai peristiwa dengan menggunakan   kalimat yang logis
Materi Pembelajaran
      Peristiwa adalah suatu kejadian, hal, atau perkara yang dapat menarik perhatian. Adapun  orang yang melaporkan peristiwa disebut reporter.
          Hal-hal yang harus diperhatikan agar dapat menjadi reporter yang baik :
1.    Pengamatan yang teliti.
2.    Pelaporan yang lengkap.
a. Apa         : Peristiwa apa yang hendak dilaporkan
b.                 Siapa      : Pelaku/tokoh yang terlibat dalam peristiwa
c.  Di mana  : Tempat peristiwa yang akan dilaporkan itu terjadi
d.                 Kapan    : Waktu terjadinya peristiwa
e. Mengapa                : Penyebab terjadinya peristiwa
f.  Bagaimana : Proses peristiwa itu berlangsung
3.    Bahasa laporan yang komunikatif.
4.    Penyampaian laporan yang ekspresif.
Sistematika laporan peristiwa :
1.    Salam pembuka
2.    Pengenalan konteks peristiwa
3.    Fokus laporan
4.    Penutup
5.    Salam penutup

Contoh :
Laporan Kebakaran di Kompleks Pertokoan Menara Kencana
      Para pemirsa,
Saat ini, saya berada di lokasi kebakaran kompleks Pertokoan Menara Kencana. Di layar televisi Anda, tampak api masih menyala dan melahap kios-kios di bagian timur. Para petugas pemadam kebakaran telah bekerja keras selama 6 jam dan berusaha keras memadamkan titik api di deretan kios bagian timur ini. Kesulitan yang dialami petugas yakni kios-kios ini dalam keadaan tertutup, sehingga petugas, harus membongkar paksa beberapa kios untuk memadamkan titik api yang berkobar di dalamnya. Diperkirakan hingga saat ini, sekitar 400  kios telah terbakar dan kerugian mencapai sekitar 300 miliar rupiah. Saya, Reza Prahadian, dari lokasi kebakaran kompleks pertokoan Menara Kencana.

Laporan Festival Drama Perjuangan antar-SMP se-Jawa Timur
Halo Pemirsa,
Sat ini, saya berada di aula SMPN Hibar, Blitar. Di sini, berlangsung Festival Drama Perjuangan antar-SMP se-Jawa Timur. Festival drama ini merupakan salah satu kegiatan dalam rangka Bulan Bahasa dan Sumpah Pemuda. Festival ini diikuti oleh 34 kelompok tetaer sekolah. Kegiatan akan berlangsung selama sepekan. Setiap hari, ditampilkan lima pementasan.
Sekarang, di hadapan saya, ada Bapak Rahman Hidayat, selaku Ketua Pelaksana kegiatan ini dan seorang siswa sebagai salah seorang wakil peserta.
“Selamat siang, Pak Hidayat. Apa target dari kegiatan festival ini, Pak?”
“Selamat siang. Target dari pelaksanaan kegiatan pada tahun pertama ini adalah menghidupkan iklim kesenian teater sambil menumbuhkan jiwa patriotik kepada siswa SMP.”
“Mengapa demikian, Pak?”
“Sebab teater dapat meningkatkan wawasan tentang nilai-nilai patriotism, mengembangkan emosi secara positif, mempertajam kemampuan imajinasi, menegmbangkan rasa percaya diri, dan membiasakan anak-anak bekerja sama dengan baik.”
“Mengapa nilai patriotism dipilih sebagai salh satu fokus, Pak?”
“Supaya bangsa ini tetap memiliki jati diri dan mampu bertahan di tengah gelombang perubahan akibat globalisasi.”
“Baik terima kasih, Pak atas kesempatan ini.”
“Hai, Dik. Siapa nama Adik?”
“Nadhifa Arsyad.”
“Apa yang Adik harapkan dari festival ini?”
“Kesatu, saya ingin main drama: kedua, ingin menang; dan ketiga, sepertinya asyik ada kesempatan bicara soal perjuangan bangsa, tetapi tidak dengan diceramahi. Syukur-syukur bisa terkenal ya…”
“Oke. Terima kasih.”
Pemirsa, demikian laporan saya dari Festival Teater antar-SMP di Jawa Timur. Semoga menggugah semangat remaja di wilayah lain untuk terus berprerstasi.
Terima kasih. Selamat siang.

Laporan Festival Band se-Jawa Timur
      Halo sobat muda,
      Saat ini, saya berada di lokasi festival band se-Jawa Timur, tepatnya di Gedung Kesenian Gajayana, Malang. Festival baru akan dimulai setengah jam lagi, tetapi suasana di sini sungguh rame banget. Festival ini diikuti 60 grup yang datang dari berbagai kota, dari ujung timur Banyuwangi hingga wilayah yang paling barat, Pacitan. Hei, kamu-kamu juga tentunya ingin dengerin, kan, apa alasan mereka ikut festival. Kita dengar, yuk, pendapat Raga, ketua salah satu grup band yang menamakan dirinya Snack, grup asli dari kota Malang.
Penyiar   : Halo, Raga, apa motivasi kalian ikut festival ini?
Raga       : Festival ini merupakan kesempatan bagi kelompok kami untuk uji kemampuan, mengingat band kami sudah berusia 2 tahun. Tepatnya, band ini kami bentuk sejak kami kelas VIII SMP.
Penyiar   : Nggak minder, nih, menghadapi band yang lebih matang?
Raga       : Perasaan minder sudah kami singkirkan sejak kami memutuskan mengikuti festival. Kita juga harus PD. Meski muda usia, kita OK juga, lho!
Penyiar   : Apa saja persiapan kalian untuk mengikuti festival ini?
Raga       : Kami sudah punya jadwal latihan rutin sebelumnya. Khusus untuk festival ini, kami berlatih setiap hari dalam minggu terakhir.
Penyiar   : Apa tidak mengganggu kegiatan sekolah?
Raga       : Gangguan pasti ada, tetapi kami sudah mencoba umtuk meminimalisasinya.
Penyiar   : Apa target kamu?
Raga       : Tampil maksimal. Menang atau kalah, itu urusan nanti.
Penyiar   : Oke. Sukses, ya, buat kelompok kalian! Semoga bintang kamu bersinar!

Uji Latih Kompetensi
      Buatlah sebuah video tentang melaporkan sebuah peristiwa. Kerjakan secara berkelompok!


Kompetensi Dasar      : 3.1. Membedakan antara fakta dan opini dalam teks iklan di surat kabar dan mendata fakta yang ada.
Materi  Pembelajaran
Iklan dapat ditemukan di  media massa cetak maupun elektronik.  Bahkan, ada media cetak yang khusus berisi iklan. Hal tersebut menunjukkan bahwa iklan sudah menjadi kebutuhan bagi seseorang, lembaga, atau pun perusahaan dalam  mempromosikan barang/jasa yang dimilikinya. Iklan terbagi atas bermacam-macam  jenis, misalnya iklan baris, iklan kolom, dan iklan keluarga.
Iklan yang ditulis di media massa termasuk ke dalam  teks persuasif,  yaitu teks yang bersifat ajakan.. Dalam iklan komersil, teks yang ditulis biasanya menggiring pembaca untuk menilai bahwa barang/jasa yang diiklankan tersebut bagus dan layak dibeli. Oleh karena itu, perlu diketahui bahwa di dalam iklan terdapat teks yang bersifat fakta dan opini.
Fakta adalah hal/peristiwa yang benar-benar terjadi, sesuai kenyataan, dan dapat dibuktikan dengan bukti-bukti yang mendukung, sedangkan opini adalah pendapat yang mungkin masih perlu diuji kebenarannya.
Perhatikan contoh iklan berikut!
Dijual telepon seluler [ponsel] merk ABC tipe 123, lengkap dengan aksesoris : charger, kabel data, dan buku petunjuk. Warna hitam. Kondisi mulus, suara jernih, dan baterai tahan lama.
Berdasarkan teks iklan singkat di atas, dapat dibedakan antara kalimat fakta dan kalimat opini. Kalimat fakta pada iklan tersebut berupa nama benda yang dijual [ponsel], merek ponsel yang dijual, warna ponsel yang dijual, dan aksesori yang dijual. Komponen tersebut merupakan fakta karena ditulis apa adanya, sesuai dengan kenyataan. Sedangkan teks yang menjelaskan kondisi ponsel yang masih mulus, suara jernih, dan baterai tahan lama merupakan kalimat opini karena kondisi tersebut masih bersifat relatif. Ukuran mulus tentu sangat bergantung pada orang yang menilai, begitu juga kejernihan suara ponsel dan ukuran tahan lama baterai.  

Uji latih Kompetensi
      Bacalah teks iklan berikut!
Dijual cepat, rumah tipe 48/90 di perumahan Kota Wisata, Cluster Montreal Blok YA 15 no. 15. Bebas banjir, kondisi standar, dan bagus. Harga 220 jt, nego, hubungi (021) 82482136,081288731580 (Farah)
Jual rumah luas tanah/luas bangunan 309/500, 2 lantai, 5 kamar tidur, 4 kamar mandi, garasi 2 mobil, PAM, listrik 2200 watt, lokasi di Manyaran, strategis, hubungi telepon 081802436517
1.     Tuliskanlah pernyataan berupa fakta yang terdapat pada iklan tersebut!
2.     Tuliskanlah pernyataan berupa opini yang terdapat pada iklan tersebut!


Kompetensi Dasar      : 3.2. Menemukan informasi yang diperlukan secara cepat dantepat dari indeks  buku melalui kegiatan membaca mimindai.
Materi  Pembelajaran
Membaca memindai merupakan kegiatan membaca cepat untuk keperluan menemukan informasi yang diperlukan secara cepat dan tepat dari sebuah teks/buku. Membaca memindai yang sering kamu lakukan adalah membaca kamus, membaca indeks, atau membaca bagian tertentu dari sebuah buku
Indeks adalah suatu daftar yang memuat kata-kata atau istilah-istilah penting dan nama-nama pengarang yang disebut dalam karangan. Biasanya indeks ditemukan pada bagian akhir buku cetakan yang tersusun menurut abjad.
Indeks yang berupa nama yang terdiri atas lebih dari satu kata disusun dengan cara menuliskan nama belakangnya dulu baru disusul nama depannya. Misalnya, Abdul Muis, ditulis Muis, Abdul sehingga urutannya berada pada huruf m. Indeks yang berupa kata disusun dengan mengurutkan kata tersebut sesuai dengan huruf awal kata yang bersangkutan. Indeks yang berupa istilah disusun dengan mengurutkan istilah itu sesuai dengan huruf awal istilah yang bersangkutan.
Pada bagian kanan nama, kata, atau istilah di dalam indeks ditulis angka yang menunjukkan nomor halaman tempat nama, kata, atau istilah itu ditemukan. Fungsinya untuk mempermudah mencari keberadaan kata tersebut. Misalnya, di dalam indeks tertulis adaptasi, 7, 23 artinya, istilah adaptasi dapat ditemukan pada halaman 7 dan halaman 23 di dalam buku. Indeks harus disusun secara alfabetis dan disertai nomor halaman.
             Contoh halaman indeks :
        A
        Agusta, Leon,   307 ------ Nomor halaman indeks
        Ayatrohaedi, 52, 61 -------- Indeks pengarang
Aku, 41,59, 70, 202
Alegori, 135, 144
Alisjahbana, Sutan Takdir, 58, 212
Aliran, 32-47 ---------- Indeks topik
        ekspresionisme, 40-43
        imajis, 46-47
        impresionisme, 42-47 ----------------- Perincian indeks topik
        naturalisme, 32
        realisme sosial, 38,40
        romantik,32-35
Amuk, 185, 186, 19, 194, 195


Uji Latih Kompetensi
1.     Bacalah contoh halaman indeks di atas! Kemudian, kenalilah bagian-bagiannya dan bubuhkanlah tanda centang pada pernyataan yang sesuai dengan isi contoh daftar indeks tersebut!
a.     Daftar indeks di atas disusun dengan menggabungkan indeks topik dan indeks pengarang.
b.     Informasi tentang puisi Aku yang ditulis Chairil Anwar dapat ditemukan pada halaman 41, 59, 70, 212.
c.      Informasi tentang penyair Leon Agusta dapat ditemukan di halaman 207.
d.     Informasi tentang aliran puisi ekspresionisme dapat ditemukan di halaman 15.
e.     Informasi tentang aliran-aliran dalam penulisan puisi dapat ditemukan di halaman 32-47.
f.      Pembahasan tentang kumpulan puisi Amuk yang ditulis oleh Sutardji Calzoum Bachri terdapat di halaman 185, 186, 190.
g.     Pembahasan tentang aliran naturalisme dapat ditemukan di halaman 32.
h.     Pembahasan tentang jenis gaya bahasa alegori dibahas di halaman 135 dan 144.
i.      Pembahasan aliran realisme sosial dibahas di halaman 38 dan 40.
j.      Rincian dari sebuah topik dapat ditulis secara tidak berurutan menurut abjad.
2.     Duduklah secara berkelompok kemudian tentukan informasi yang terdapat di halaman indeks tersebut secara cepat dan tepat!


Kompetensi Dasar  : 4.1. Menulis iklan baris  dengan bahasa singkat, padat dan jelas
Materi  Pembelajaran
      Iklan baris adalah iklan yang dimuat di media cetak dengan hanya memanfaatkan beberapa baris karena pertimbangan ekonomis, sehingga data yang diinformasikan singkat, umum, dan ditulis dengan banyak singkatan.
          Ciri-ciri iklan baris :
1.    Panjang iklan baris sekitar 3-5 baris dalam satu kolom
2.    Penulisan iklan baris banyak menggunakan singkatan-singkatan
3.    Iklan baris dimuat berdasarkan golongan barang atau jasa yang diiklankan dan diurutkan menurut abjad
4.    Biaya iklan baris relatif murah
      Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis iklan baris :
1.    Komunikatif
2.    Singkat
3.    Lengkap
4.    Penulisan singkatan hendakanya berdasarkan yang sudah lazim digunakan
5.    Usahakan alamat tidak disingkat karena dapat menimbulkan beragam penafsiran
      Ketika akan membuat iklan baris, ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu isi iklan dan bentuk iklan. Isi iklan harus sesuai dengan fakta sehingga dapat dibuktikan kebenarannya. Oleh karena itu, sebelum menulis iklan kamu harus mendaftar dulu butir-butir isinya. Butir-butir isi iklan disesuaikan dengan barang atau jasa yang ditawarkan. Misalnya, kamu akan menjual mobil, butir-butir iklannya sebagai berikut:
a. kondisi mobil,
b. jenis kendaraan, tahun pembuatan, warna, tipe, dll.,
c. status kepemilikan kendaraan,
d. harga yang ditawarkan, dan
e. alamat/telepon yang dapat dihubungi
      Langkah-langkah menulis iklan baris :
1.    Tentukan jenis iklan yang akan ditulis
2.    Tentukan isi iklan yang dimaksud
3.    Tuliskan unsur-unsur yang harus dicantumkan dalam pembuatan iklan itu
4.    Tuliskan unsur-unsur itu dalam bahasa yang singkat dan jelas
Contoh penulisan iklan baris :
KIJANG 89 MERAH METL 89,
Ors. Tangan pertama, Full aksesoris,
35 jt, Hub. Griya Asri Melati III/9 Malang

Uji Latih Kompetensi
1.     Tuliskan secara lengkap iklan baris berikut ini!
JL Rmh. LT/LB 309/500, 2 LT, 5 KT, 4 KM
Grs 2 Mbl, PAM, 2200 W, Lok. Manyaran
Strgs. T. 081802436517

Dcr km kos utk krywn pria,
Kwsan Rungkut, grsi.
Hub. 08120003

Djl cpt 3 unit kmra vdeo
Istmw Hub. Fauzan 7676989





Dibthkn : Guru Geo yg berpengl min 1 th. Lmrn, CV, Photo krm ke Insanul Amal, Jl. P. Diponegoro, No 2 Cilember, Jakut. Fax 5472365 e mail : ari @yahoo.com

Rmh dikontrkn 8 km tdr,
2 km mndi brsh trwt, dkt
UNAIR Hub. 7886657


2.     Buatlah singkatan yang komunikatif untuk kata-kata berikut!
a.     Dicari                                                                              f. Dijual cepat
b.     Dibutuhkan segera                                                        g. Mobil
c.      Dijual                                                                              h. Sepeda Motor
d.     Dikontrakkan                                                                                 i. Mesin cuci
e.     Disewakan                                                                      j. Tanah
3.     Tulislah iklan baris dengan efektif dan efisien untuk keperluan penawaran berikut!
a.     Koperasi Rejo Agung di Ngaliyan menawarkan pinjaman dengan jaminan BPKB kendaraan bermotor, bunga ringan, proses cepat 1 jam selesai, hubungi no telepon 0818029765436.
b.     Perusahaan kayu membutuhkan tukang kayu dan tukang ukir, pelamar datang langsung hari Sabtu pukul 10.00 di Jalan Tlogobayam 655 Semarang.
c.      Dijual mobil Toyota Avanza tahun 2005 fasilitas AC double blower, velg racing, tape, warna silver, jarak tempuh 16,5, barang istimewa, hubungi 0815776462341.
d.     Dijual tanaman hias anthurium gelombang cinta dan jenmani sudah bertongkol, besar kecil dan indukan, barang kualitas 1, hubungi telepon 08897654352.
e.     Dijual komputer Pentium 4 layar monitor 17 inchi, cashing baru, RAM 512, kapasitas hardisk 40 GB, lengkap printer HP, power supply, harga nego, hubungi HP 08234523765.      
Kompetensi Dasar       : 4.2. Meresensi buku pengetahuan
Materi  Pembelajaran
Kata resensi berasal dari Bahasa Latin recentio, sedangkan dalam Bahasa Belanda recenseren, yang artinya peninjauan [tinjauan], pertimbangan, ulasan, atau pembicaraan. Jadi, resensi adalah tulisan yang berisi ulasan atau tinjauan mengenai suatu hasil karya cipta yang akan dipublikasikan kepada khalayak.
Hasil karya yang biasa dibuatkan resensi adalah buku, kaset, film, VCD, dan pertunjukan karya seni.
Meresensi buku adalah membuat ulasan atau kajian mengenai nilai isi dari sebuah buku.
Tujuan meresensi buku adalah memberikan informasi kepada masyarakat sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan sikap untuk membaca buku tersebut atau tidak.
      Hal-hal yang harus ditulis untuk membuat resensi buku :
·       Data Buku/Identitas Buku, meliputi judul buku, penulis/pengarang (bila buku terjemahan, cantumkan judul asli dan nama penerjemahnya), penerbit, tahun terbit, kota penerbit, editor buku, nomor cetakan, jumlah halaman (tebal buku), ukuran buku, jenis kertas buku, nomor ISBN, warna sampul buku, harga (bila diketahui), dsb.
·       Ikhtisar/ringkasan isi buku
·       Kelebihan dan kekurangan buku (Hal-hal yang mengesankan, gaya bahasa, pilihan kata, dan susunan kalimat yang digunakan)
·        Pendapat pribadi sebagai tanggapan atas isi buku
Bacalah contoh resensi berikut!
SEKOLAH SUDAH MATI
Judul Buku : Sekolah itu Candu
Penulis : Roem Topatimasang
Penerbit : Insist Press Yogyakarta
Cetakan : Pertama, Juli 2007
Jumlah halaman : 178 halaman
Buku ini dapat digolongkan sebagai bacaan yang unik. Pembaca diajak berkelana untuk melihat suatu peristiwa pada tahun 2222. Perjalanan itu dipandu oleh tokoh bernama Sukardal. Ia adalah seorang petani. Tanpa sengaja ia menemukan satu naskah tua di museum Bank Naskah Nasional. Naskah itu dikategorikan sebagai bacaan terlarang. Hal itu membuat Sukardal penasaran. Apalagi judul naskah itu tak asing baginya, yakni: Sekolah.
Melalui buku ini kita diajak untuk bertanya, “Apakah benar sekolah adalah satu-satunya sarana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa? Pertanyaan ini ditujukan kepada kita semua.
Pada bab pertama diceritakan tentang asal usul sekolah. Bab selanjutnya memberi tahu bahwa ternyata ada sekolah yang tidak punya daftar mata pelajaran wajib, tidak melaksanakan ujian kolektif. Murid-muridnya pun bebas memilih apa yang akan mereka pelajari.
Buku setebal 178 halaman ini mengangkat masalah yang aktual. Sebuah buku yang cerdas, tetapi tidak terkesan menggurui. Buku ini ringan dan dapat dijadikan bacaan waktu senggang. Bahasa yang digunakan komunikatif. Namun, cover buku yang sengaja didesain dengan penampilan klasik naskah tua mengesankan sebagai bacaan yang berat. Terlepas dari kekurangannya, buku ini patut dibaca oleh berbagai kalangan. Bahkan dapat menjadi referensi pengetahuan bagi siswa, mahasiswa, atau pelajar pada umumnya.
Sumber: Disadur dari Bulaksumur Pos, 4 Desember 2007
               
Uji Latih Kompetensi
1.     Berdasarkan teks tersebut, isilah tabel mengenai bagian-bagian resensi berikut!

No.
Bagian Resensi
Ada
Tidak
Sebutkan
1.
Judul resensi



2.
Judul buku



3.
Identitas buku



4.
Rangkuman isi buku



5.
Kelebihan buku



6.
Kekurangan buku



7.
Pendapat penulis resensi



2.     Resensilah sebuah buku! Kerjakan secara berkelompok.
                                                                               

Kompetensi Dasar             : 4.3. Menyunting karangan dengan berpedoman pada ketepatan ejaan, pilihan  kata keefektifan kalimat, keterpaduan paragraph , dan  kebulatan wacana.        
Materi  Pembelajaran
      Menyunting/mengedit adalah mengoreksi suatu tulisan. Adapun orang yang bertugas mengedit/ menyunting disebut editor/penyunting/penyelia.
      Setiap editor memiliki tanda-tanda koreksi yang berbeda-beda. Berikut merupakan sebagian tanda-tanda yang biasa digunakan editor untuk mengoreksi teks :
·       Tanda  = digunakan untuk mengubah huruf kapital atau kecil menjadi huruf kecil atau kapital
      Contoh : Rumah drs. rudiyanto di bogor
·       Tanda  X  digunakan untuk menghilangkan tanda baca, huruf, kata, atau kalimat yang tidak terpakai
      Contoh : Rumah tetangggaku terbakar
·       Tanda  O  digunakan untuk mengganti tanda baca, huruf, kata, atau kalimat. Tanda ini harus disertai huruf, kata, atau kalimat yang seharusnya digunakan.
      Contoh : Rumah Drs. Rudiyanto di Bogor
·       Tanda                  digunakan untuk mengubah posisi huruf, kata, atau kalimat.
      Contoh : Kamu rusha ------- harus
·       Tanda               digunakan untuk memulai paragraf baru.
      Contoh : Wahyudi adalah seorang ulama di Desa Rambayan.   Gofur adalah seorang pekerja keras.
      Berikut ini hal-hal yang harus disunting pada sebuah teks dalam bahasa Indonesia :
1. Ejaan
   Penyuntingan tentang ejaan berpedoman pada Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan [EYD] atau sekarang berganti nama menjadi PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Kesalahan yang sering dilakukan oleh para pemakai bahasa adalah kesalahan penulisan huruf kapital dan pemakaian tanda baca.




Contoh :
Penulisan Sebelum Penyuntingan
Penulisan Setelah Penyuntingan
Presiden melantik gubernur Mardiyanto menjadi mendagri
Presiden melantik Gubernur Mardiyanto menjadi Mendagri
Paduka Sinuwun Pakubuwono ke-XIII berkenan hadir dalam pertemuan itu.
Paduka Sinuwun Pakubuwono XIII berkenan hadir dalam pertemuan itu.
2. Kefektifan kalimat
   Kalimat disebut efektif apabila memiliki struktur yang tepat sehingga makna kalimatnya mudah dipahami dan tidak menimbulkan penafsiran yang tidak sesuai dengan maksud penutur kalimat.
      Contoh :
Penulisan Sebelum Penyuntingan
Penulisan Setelah Penyuntingan
Lomba melukis pelajar akan dilaksanakan pada hari Minggu
Lomba melukis untuk pelajar akan dilaksanakan pada hari Minggu
Menurut para pakar sejarah mengatakan bahwa Candi Borobudur dibangun pada masa Kerajaan Syailendra
Menurut pakar sejarah, Candi Borobudur dibangun pada masa Kerajaan Syailendra
3. Pemilihan kata
Penulisan Sebelum Penyuntingan
Penulisan Setelah Penyuntingan
Di sekolah sedang diadakan perlombaan sepak bola antarkelas.
Di sekolah sedang diadakan pertandingan sepak bola antarkelas.
Kepada penceramah, seorang peserta mempertanyakan bantuan dana yang telah digulirkan pemerintah.
Kepada penceramah, seorang peserta menanyakan bantuan dana yang telah digulirkan pemerintah.
4. Keterpaduan paragraf

Uji Latih Kompetensi
Suntinglah teks berikut!
gnota pusat sumbang 2551 siswa di bantul
gnota (Gerakan Nasional Orang Tua Asuh) Pusat akan memberikan sejumlah sumbangsih kepada 2.551 anak asuh bagi siswa sd dan smp di kabupaten bantul. Para siswa  siswa tersebut merupakan korban musibah bencana gempa bumi pada tanggal 27 mei 2006 lalu. Bantuan tersebut diberikan secara simbolis oleh Ketua Umum GNOTA Pusat Ny. indira s. pulungan kepada Sekda Bantul Drs. gendut sudarto Kd, mewakili pejabat bupati bantul diteruskan kepada para siswa di smp Negeri 2 pundong hari selasa (18/7). 
paket bantuan sumbangan berupa beberapa perangkat alat  alat kebutuhan belajar antara lain alat tulis seragam sekolah dan seragam pramuka serta 20 buah tenda belajar. bantuan tersebut dibagikan masing    masing untuk smpn 2 pundong, sdn belan, sdn tulasan dan sd muhammadiyah di kecamatan bambanglipuro, sdn 1 turen, sdn I jejeran dan sdn 2 jejeran di kecamatan pleret, sdn timbulharo dan sdn widorocandran di kecamtan sewon serta sdn 1 sawahan, sdn kembangsongo, sd muhamamdiyah blawong dan SD muhammadiyah tonjong di kecamatan jetis.
Ketua Umum GNOTA Pusat yaitu Ny. indira s. pulungan dalam sambutannya mengatakan bahwa GNOTA senantiasa mengajak warga masyarakat untuk peduli terhadap penderitaan masyarakat lainnya. Khususnya para siswa di daerah bencana, agar mereka terhindar dari ancaman putus sekolah dengan harapan pada tahun ajaran baru mereka tetap dapat belajar sementara dengan baik sambil menunggu selesainya gedung sekolah direhabilitasi.
sementara itu Sekda Bantul drs. gendut sudarto Kd, BSc, MMA mewakili bupati bantul dalam sambutannya selain mengucapkan terima kasih  kepada gnota pusat, juga mengharapkan  para siswa dan guru tetap semangat dalam melaksanakan proses belajar mengajar pasca gempa. kita jangan terlalu dibebani oleh kepedihan masa yang lalu, biarlah yang lalu telah berlalu. Kita harus berusaha untuk bangkit guna meraih masa depan yang lebih baik,” tandasnya.
banyak para peserta yang  hadir dalam kesempatan tersebut antara lain Kepala Dines P dan K Kabupaten Bnatul Drs. sudarman, MM, camat pundong M. irsyad, Kepala SMPN 2 Pundong Drs. ponidi, perwakilan sekolah penerima bantuan serta guru dan siswa smpn 2 pundong.
                                                   (sumber : http//www.bantul.go.id, dengan pengubahan)

      Ejaan
      No.
Penggunaan Ejaan dan Tanda Baca
Perincian
Contoh Penggunaan yang Salah
Contoh Penggunaan yang Benar
1
Huruf kapital
Awal kalimat


Nama kota/kawasan


Nama orang


Nama gedung


Singkatan


Penulisan gelar akademik


2
Tanda titik
Akhir kalimat


Penulisan angka


Singkatan nama


3
Tanda koma
Menunjukkan rincian


Menuliskan keterangan aposisi


Frasa penghubung antarkalimat untuk menunjukkan perbandingan, tahapan, urutan


      Kalimat Efektif
No.
Kalimat Efektif
Kalimat Tidak Efektif
1


2


3


4


5


      Pemilihan Kata
      No.
Contoh Kata Baku
Contoh Kata Tidak Baku
1


2


3


4


5



Kompetensi Dasar       : 5.1. Menentukan tema dan pesan syair yang diperdengarkan.
Materi  Pembelajaran
Syair berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata sya’ara yang berarti menembang (bertembang); bersyair berarti mengarang syair.
Setiap syair mengandung tema tertentu. Tema adalah gagasan utama yang mendasari syair. Gagasan utama syair dapat ditemukan jika kamu memahami isi syair.
Syair, sebagai karya sastra lama di samping mempunyai tema juga mempunyai pesan. Pengarang melalui syairnya sebenarnya ingin menyampaikan sesuatu kepada pembacanya. Sesuatu yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca itulah yang disebut pesan. Pesan yang ingin disampaikan pengarang itu dapat berupa pesan pendidikan, pesan moral, pesan keagamaan, dan sebagainya
       
Bacalah kutipan syair berikut!
SYAIR SAPUTRA
Adapun akan Mangkunegara
Gundah tiada lagi terkira
Belas memandang Raja Putra
Semuanya sudah dalam penjara
Sungguh ia bersuka-suka
Hatinya gundah tiada berketika
Sangat pandai menyamarkan duka
Tiada rupa memandang muka
Jikalau memandang saudaranya
Di dalam penjara yang ketiganya
Berlinang-linang air matanya
Seboleh-bolehnya disamarkannya
Daripada ia tiada takutnya
Pada Prabu Nata ratu bangsawan
Hati yang gundah diliburkan
Dibawanya dengan bersesukaan

                                (Dikutip dari Syair Saputra, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Depdikbud, 1999)

Berdasarkan kutipan syair tersebut, maka tema dan pesannya sebagai berikut :
 Tema : kegundahan/kesedihan hati
                 Pesan : Jika kamu bersedih, simpanlah dalam hati

Uji Latih Kompetensi
Simaklah pembacaan kutipan syair berikut. Kemudian tentukan tema, isi, dan pesan syair tersebut.!
           Syair Perahu

Inilah gerangan suatu madah,
Mengarangkan syair terlalu indah,
Membetuli jalan tempat berpindah,
Di sanalah iktikad diperbetuli sudah.


Wahai muda, kenali dirimu,
 Ialah perahu tamsil tubuhmu,
Tiadalah berapa lama hidupmu,
Ke akhirat juga kekal hidupmu.

Hai muda arif budiman,
Hasilkan kemudi dengan pedoman,
Alat perahumu jua kerjakan,
Itulah jalan membetuli insan.

Perteguh jua alat perahumu,
Hasilkan bekal air dan kayu,
Dayung pengayuh taruh di situ,
Supaya laju perahumu itu.

Sudahlah hasil kayu dan air,
Angkatlah pula sauh dan layar,
Pada beras bekal  janganlah taksir,
Niscaya sempurna jalan yang kabir.   
                ……….
Hamzah Fansuri


Kompetensi Dasar       : 5.2 Menganalisa unsur-unsur syair yang diperdengarkan
Materi  Pembelajaran
Ciri-ciri syair :
1.    setiap bait terdiri atas 4 baris
2.    biasanya, setiap baris terdiri atas 4 kata
3.    setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata
4.    bersajak a-a-a-a
5.    semua baris merupakan isi
6.    setiap bait syair tidak dapat berdiri sendiri
7.    perhentian tiap baris dalam bait ditandai dengan koma

Unsur syair meliputi unsur bentuk dan unsur isi. Unsur bentuk syair meliputi bentuk fisik syair (jumlah suku kata tiap baris, jumlah baris tiap bait, persajakan, hubungan antarbaris dalam satu bait) dan isi syair meliputi apa yang dikandung dalam unsur bentuk (yaitu tema dan pesan).

Uji Latih Kompetensi
Bacalah kutipan syair berikut!
Berhentilah kisah raja Hindustan,
Tersebutlah pula suatu perkataan,
Abdul hamid Syah paduka sultan,
Duduklah baginda bersuka-sukaan.


Abdul Malik Putera baginda,
Besarlah sudah bangsawan muda,
Cantik menjelis usulnya syahda,
Tiga belas tahun umurnya ada.

Parasnya elok amat sempurna,
Petah menjelis bijak laksana,
Memberi hati bimbang gulana,
Kaih kepadanya mulia dan hina.

Akan rahmah puteri bangsawan,
Parasnya elok sukar dilawan ,
Sedap manis barang kelakuan,
Sepuluh tahun umurnya tuan.

Analisislah kutipan syair tersebut berdasarkan bentuk fisik syair dan isi syair dengan mengisi format berikut ini!
No.
Unsur-Unsur Syair
Keterangan/Bukti
1
Bentuk Fisik Syair
Jumlah suku kata tiap baris

Jumlah baris tiap bait

Pola persajakan

Hubungan antarbaris dalam satu bait 

Hubungan antarbait

2
Isi Syair
Tema

Pesan



Kompetensi Dasar             : 6.1. Menceritakan kembali secara lisan isi cerpen
Materi Pembelajaran
      Alur  adalah rangkain cerita yang disusun secara logis. Adapun tahap-tahap alur  sebagai berikut:
1.    Pengenalan cerita (intro), yaitu pengarang mengawali cerita dengan memperkenalkan tokoh utama, penentuan adegan, dan penceritaan tentang hubungan antartokoh.
2.    Awal perselisihan/konflik (complication), yaitu pengarang mulai memunculkan bagian-bagian yang menimbulkan berbagai masalah.
3.    Menuju konflik  (rising action), yaitu pengarang semakin meningkatkan permasalahan yang sedang dihadapi tokoh.
4.    Konflik memuncak (climax), yaitu puncak permasalahan yang dihadapi tokoh dan tokoh dihadapkan dalam penentuan nasib yang dialaminya. Keberhasilan/kegagalan biasanya menjadi penentuan nasib tokoh.
5.    Penyelesaian (ending), yaitu penjelasan bagaimana nasib tokoh setelah mengalami turning point, namun ada juga pengarang yang menyerahkan ending ceritanya kepada para pembaca/akhir cerita dibiarkan mengambang.

Berikut ini merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum tampil menceritakan kembali isi cerpen secara lisan :
·       Ekspresi
·       Gestur
·       Bahasa
·       Kelancaran

Uji Latih Kompetensi
         Ceritakan kembali secara lisan cerpen berikut!
Selamat Tinggal, Renokenongo

Ning dan Sri masih saja duduk diam di atas tanggul lumpur yang telah mengeras. Pandangan mereka menyapu sekeliling. Yang terlihat hanya lumpur, lumpur, dan lumpur. Lumpur Lapindo yang telah mengering.
Di antara lumpur-lumpur itu terlihat atap-atap rumah yang terbenam lumpur. Sudah setahun lebih lumpur memenuhi desa mereka, desa Renokenongo. Ning dan Sri serta puluhan keluarga lainnya harus mengungsi. Mereka tinggal di tenda-tenda darurat yang dibangun pemerintah daerah. Sekolah mereka juga tenggelam oleh lumpur sehingga mereka saat ini sekolah di sebuah pabrik yang tak terpakai lagi.
“Lihat, itu adalah kampung kita, Renokenongo!" Teriak Ning sambil menunjuk ke kejauhan.
Sri tersenyum pahit. Mereka adalah dua sahabat sejak kecil karena rumah mereka bertetangga.
”Ya, desa kita yang tercinta. Tempat kita dilahirkan. Sekarang semua tinggal kenangan. Rumah kita sudah tenggelam dalam lumpur. Desa kita sudah hilang ditelan lumpur ...” Ning menjawab dengan haru.
Seolah ada kesepakatan, tiba-tiba mereka berdua menggumamkan lagu berjudul ”Desaku”. Suara mereka terdengar sendu, hilang terbawa angin bersama debu-debu lumpur yang mengering.
”Desaku yang kucinta, pujaan hatiku. Tempat ayah dan bunda, dan handai taulanku. Tak mudah kulupakan, tak mudah bercerai. Selalu kurindukan desaku yang permai.” Tak terasa mata mereka basah.
Kemarin malam, paman Ning yang tinggal di Solo datang menemui keluarga Ning di tenda pengungsian. Paman Ning bermaksud mengajak keluarga Ning pindah ke Solo.
Semula ayah Ning tidak setuju karena sedang menunggu biaya ganti rugi yang akan dibayarkan oleh PT Lapindo Brantas, sebuah perusahaan pengeboran minyak yang bertanggung jawab penuh atas terjadinya musibah lumpur itu. Namun, paman Ning terus membujuk ayah Ning untuk pindah ke Solo, untuk memulai kehidupan yang baru.
Sumber: Koran Yunior, 24 Februari 2007


Kompetensi Dasar      : 6.2 Menyanyikan puisi yang sudah dimusikalisasi dengan berpedoman pada kesesuaian isi puisi dan suasana / irama yang dibangun.
Materi  Pembelajaran
Musikalisasi puisi adalah pembacaan puisi yang disertai dengan musik, irama, dan dilagukan sesuai dengan isi puisi atau puisi yang dinyanyikan dan diiringi dengan musik.
Cara melakukan pergelaran musikalisasi puisi :
1.    Menciptakan melodi untuk mendendangkan puisi.
Misalnya, puisi ”Tuhan” karya Taufik Ismail yang dinyanyikan oleh Bimbo.
2.    Penggubah melodi sengaja menciptakan lirik-lirik yang puitis, sehingga pendengar seakan-akan mendengarkan puisi yang dinyanyikan.
Misalnya, lagu ”Berita Kepada Kawan” yang dinyanyikan oleh Ebiet G. Ade
3.    Membacakan puisi karya orang lain atau karya sendiri dengan memerhatikan teknik olah vokal dan iringan musik yang paling sesuai.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk musikalisasi puisi :
1.    Menikmati musikalisasi puisi
2.    Memilih puisi yang kan dimusikalisasi
3.    Memahami isi puisi yang akan dimusikalisasi
4.    Menentukan irama yang sesuai dengan suasana puisi
a. Manfaatkanlah alat-alat musik yang ada di sekitar, seperti gitar, suling, harmonika, dsb.
b.                Bila tidak ada alat musik, nyanyikan puisi itu tanpa diiringi musik/acapela
5.    Menampilkan musikalaisasi puisi

Uji Latih Kompetensi
Buatlah kelompok yang terdiri atas 5-6 peserta didik. Kemudian pilihlah salah satu puisi yang akan dimusikalisasikan dan sajikan musikalisasi puisi didepan kelas dengan menggunakan alat musik untuk membantu penampilan.


Kompetensi Dasar             : 7.1.    Menemukan tema, latar penokohan pada cerpen –cerpen dalam satu  buku kumpulan cerita pendek ( cerpen
Materi  Pembelajaran
Tema adalah makna yang dikandung oleh sebuah cerita. Dengan kata lain, tema adalah gagasan dasar yang menopang sebuah cerita.
Latar merupakan keterangan tentang tempat dan waktu terjadinya peristiwa dalam cerita. Latar dibedakan menjadi  2, yaitu latar fisik (latar tempat dan waktu yang bersifat nyata), misalnya di sekolah, pukul 07.00; di pinggir pantai pada sore hari dan latar metaforik (latar suasana yang dibangun melalui  penggunaan metafora/kiasan), misalnya jika tokoh berada di ruang tamu pada sore hari dan dalam suasana gembira, penulis memaparkan bahwa di atas meja ada sebuah jambangan bunga dengan rangkaian bunga mawar yang amat indah. Bunga mawar itu menebarkan aroma yang harum ke seluruh ruangan.
 Penokohan adalah cara yang digunakan pengarang untuk menampilkan tokoh dalam cerita. Adapun teknik penokohan dibagi 2, yaitu teknik naratif/analitik (penuturan watak tokoh secara langsung melalui paparan narasi dengan mengenalkan sosok tokoh, pekerjaan tokoh, dan kehidupan sehari-hari tokoh) dan teknik dramatik (penggambaran watak tokoh secara tidak langsung melalui pemaparan sebuah peristiwa dramatik yang mengandung perilaku dan dialog para tokoh serta keadaan fisik tokoh). Adapun cara menyimpulkan watak tokoh meliputi dialog tokoh, dialog tokoh lain tentang tokoh tertentu, respons tokoh terhadap masalah, perilaku tokoh, interaksi tokoh dengan lingkungan dan alam.

         Bacalah cerpen berikut!
HITAM
Sabtu, pada pelajaran agama. Bu Efita berkali-kali melihat ke arahku. Aku jadi grogi sendiri.
“Alhamdulillah, Ibu senang sekali melihat ada seorang teman kalian yang baru berjilbab. Mari kita doakan sama-sama supaya Nana istiqomah dengan pakaian barunya itu, ya.”
Kurasakan darahku mengalir begitu deras, jantungku berdenyut tak karuan.
”Memang bab yang akan kita bahas kali ini adalah mengenai aurat. Setiap pria dan wanita yang sudah baligh memang diwajibkan menutup auratnya, ya… seperti apa yang dilakukan Nana pada hari ini, Ibu ingin tahu siapa yang nanti bakalan menyusulnya”.
Bangga rasanya pada keputusan yang berhasil kutentukan sendiri. Aku hijrah! Dengan harapan agar aku bisa lebih menjaga hati dengan jilbab ini, bisa lebih baik, bijaksana, seperti Rita. Memang, tidak semua seperti Bu Efita dan Rita yang saat tadi pagi jauh-jauh kutemui ke kelasnya, dia langsung memeluk aku tanpa lepas-lepas, saking gembiranya. Bahkan kalau kuperhatikan saat ini, rata-rata semua wajah lagi masam. Apalagi si Teo!
Cobaan selanjutnya datang setelah pelajaran pertama usai, Nur dengan tampang risihnya menegurku.
”Masya Allah Nana, alhamdulillah sih kamu sudah berhijrah, tapi ya harusnya pikirin dulu matang-matang dong, ah!” serunya.
“Udah kok, Nur. Sampai gosong malah,” kutanggapi dengan bercanda.
“Sampai gosong? Gosong kayak kulitmu?! Make jilbab ya jangan yang putih kayak gini dong Non, udah tahu pakai pramuka, yaa pakai jilbab warna agak gelap kek biar gak kontras banget ama muka!”
Sabar… sabar … !
“Hm, Nur, kayaknya kamu deh yang harus mikir matang-matang.”
“Hah? Nur bengong tidak mengerti.
“Yaah, kalau ngomong coba dipikir dulu matang-matang, sampe gosong kayak kulitku, kalau perlu! Kalau kamu selalu ngomong gak ngenakin kaya gitu aku kasihan, kulitmu sih boleh putih, tapi hati kamu …,” ucapanku sengaja kugantung. Mimik Nur berubah drastis, kaget luar biasa tampaknya.
Aku kembali meninggalkan Nur, pergi ke luar kelas, melihat indahnya alam di luar, melepaskan segala beban di hatiku, mumpung Pak Nusyir belum masuk. Rugi aku kalau harus mencerna omongan negatif. Mendingan langsung dimuntahin.
Sambil melihat putihnya awan di atas sana, aku mencoba mengulas senyum.
“Awan boleh putih, kulitku boleh hitam, tapi hatiku harus diputihkan.”
Yang barusan bukannya puisi, melainkan sebuah tekad di hatiku. Sekarang dengan santai aku bisa berkata meniru slogan-slogan iklan di TV. Swear! Kulit hitam? Siapa takuuut!!! Atau, hitam?! Ya nggak masyalah! He… he…
Dikutip dari Antologi Cerpen The Story of Jomblo, 2005.
Tema cerpen tersebut adalah keteguhan pendirian. Nana sudah memutuskan untuk memakai jilbab. Keputusannya itu tidak berubah meskipun datang cemoohan dari teman-temannya.
 Latar cerpen tersebut adalah peristiwa dalam cerita tersebut terjadi pada hari Sabtu, di sekolah Nana saat ada pelajaran agama.
       Penokoh cerpen tersebut adalah tokoh utamanya  Nana yang digambarkan sebagai anak yang baru saja memakai jilbab. Ia mempunyai pendirian yang teguh. Di samping mendapat pujian dari Bu Efita dan Rita, ia juga mendapat cemoohan dari teman-temannya. Meskipun demikian, ia tetap pada pendiriannya, memakai jilbab.

Uji Latih Kompetensi
Bacalah cerpen “Baby Sitter Gaul” dan “Become Their Manager”. Kemudian, analisislah salah satu cerpen tersebut berdasarkan unsur intrinsiknya. Kerjakan secara berkelompok.


Kompetensi Dasar             : 7.2. Menganalisis nilai – nilai kehidupan pada cerpen dalam satu buku  kumpulan cerpen.
Materi  Pembelajaran
Nilai kehidupan dalam cerpen adalah sifat-sifat tokoh yang dapat diteladani, atau hal-hal penting yang bermanfaat bagi kehidupan. Adapun nilai- nilai yang terkandung dalam cerpen sebagai berikut:
o   Nilai religius, yaitu nilai yang berhubungan dengan keagamaan/keimanan seseorang.
o   Nilai moral, yaitu nilai yang berhubungan dengan baik buruknya suatu perbuatan.
o   Nilai sosial, yaitu nilai yang berhubungan dengan kehidupan kemasyarakatan.
o   Nilai budaya, yaitu nilai yang berhubungan dengan adat istiadat suatu daerah.

Uji Latih Kompetensi
      Bacalah cerpen berikut!
PENULIS TERKENAL
Oleh: Jazimah al Muhyi
“Lihatlah aku, Reka sang penulis hebat! Penulis terkenal!”
Senyum Reka lenyap. Gadis bermuka oval yang sedang semangat menatap lekat posenya dalam foto berukuran kartu pos itu menoleh ke arah suara yang mengomentari ucapannya. Suara berat yang agak serak. Dugaannya tak salah. Mas Reki, kakak sulungnya.
“Dasar sirik!” Spontan Reka membulatkan mulut, menggembungkan pipi dan sekaligus membelalakkan mata.
Reki membalas pelototan perempuannya dengan tatapan geli. ”Gitu aja marah. Kan memang baru calon. Kamu belum punya buku, kan?”
”Awas, ya, berani komentar macem-macem lagi, ntar Reka bilangin ke Mama. Biar nanti nggak dikasih uang saku!”
”Walah, katanya penulis hebat. Gitu aja kok laporan ke Mama. Itu namanya manja.”
”Biarin! Ayo, ngatain apa lagi? Mau Reka cubit?”
”Ampun, Ndoro Ayu. Ampuun …” Reki menunduk-nundukkan kepala. Cubitan Reka terkenal sangat perih di kulit. Reki pasti bisa membalas … tapi, apa ya pantas? Dia kan lebih tua delapan tahun. Reka masih SMP, sementara Reki sudah kuliah tingkat akhir.
Reka memang sudah lama memendam keinginannya untuk jadi penulis. Penulis cerita yang hebat. Penulis terkenal! Dia berpikir, senang juga kalau jadi penulis. Banyak teman, banyak penggemar, banyak yang akan antri meminta tanda tangan atau berfoto bersama. Artis plus, itulah pendapatnya tentang seorang penulis. Plus, karena selain menjadi terkenal dan banyak penggemar, seorang penulis itu dipandangnya sebagai  sosok yang cerdas dan berwawasan luas.
Reki sering mengingatkan, “Bukan itu tujuan jadi penulis, Reka.”
“Lalu apa?”
“Mengajarkan kebaikan, menghibur orang lain, menumbuhkan semangat baca, juga memperbaiki moral bangsa.”
“Itu juga tujuan Reka, Cuma gak sempat terucap. Emangnya, apa setiap niat harus diteriakkan dengan lantang biar seluruh dunia dengar?”
He he he. Dasar Reka!
Pagi itu cerah ceria. Seperti senyum Reka yang merekah seperti bunga mawar merah.
“Mas Reki, apa ya nama pena yang paling cocok untukku?” Reka berjalan mondar-mandir di depan kakaknya sambil memain-mainkan balpoint di tangan kanan. Dengan tangan kiri yang diletakkan di belakang, gaya Reka benar-benar mirip guru yang sedang mengawasi murid-muridnya mengerjakan ulangan.
“Nama pena?”
“Iya. Namanya harus keren, mudah diingat, punya makna yang hebat dan marketable alias disukai pasar.”
Mulut Reki spontan berdecak. “Wuih … tahu teori begituan, dari mana?”
Dari bacaan dong. Aku kan penulis hebat, harus rajin baca.” Reka mengubah cara berjalannya. Sekarang mengambil gaya guru yang sedang menerangkan. Ballpoint-nya menunjuk-nunjuk Reki.
”Kan baru calon.”
Reka memandang kakaknya dengan kesal. Dicubitnya lengan kakaknya. ”Ayo, berani meledek lagi, kuberi cubitan maut.”
Reki langsung berteriak kesakitan, pasang muka memelas sembari memohon-mohon, ”Ampuni Kanda, Adindaku tercinta.”
”Sudah, tak usah obral rayuan gombal. Gimana dengan nama penaku?”
”Bagaimana kalau nama belakang diikuti nama ayah, jadinya … Reka Sutardi!”
”Aku gak mau. Nama ayah gak keren!”
Sore baru saja datang, ketika Reka yang membawa selembar kertas duduk di samping Reki yang sedang serius membaca majalah olahraga.
”Mas, ini nih, biodata yang baru saja kubuat. Dibaca ya, trus dikritisi.”
”Ini biodata untuk apa? Kok prestasi menang menggambar waktu TK juga kamu tulis?”
“Ya biodata untuk bukuku, Mas. Gimana, sih.”
Reki mengerutkan kening. “Bukannya prestasi yang berkaitan ama menulis saja yang perlu kamu cantumkan?”
“Nggak apa-apa kan, malah lebih bagus, biar pembaca bisa merasa lebih dekat denganku.”
“Oh, begitu, ya.” Reki pun memilih untuk mengalah kemudian meneruskan membaca biodata yang dibuat Reka.
Baru beberapa kalimat, tiba-tiba Reki teringat sesuatu. “Eh, ngomong-omong, tulisan-tulisanmu sudah dimuat di berapa media sih, kok sudah mau dibukukan?”
“Eng … belum satu pun.”
Reki terkejut juga mendengar jawaban adiknya. Namun ada pemikiran lain muncul di otaknya. Mungkin Reka Cuma belum mujur. “Padahal kamu sudah nulis banyak, ya? Kamu sudah menulis berapa cerpen? Puisi? Atau novel? Mau gak kalau Mas bantuin cari penerbit? Bawa sini tulisan-tulisanmu biar Mas Reki lihat.”
Reka menjawab lirih, terlihat malu-malu. ”Aku kan belum menulis satu pun.”
“Haaa!!!” Kali ini keterkejutan itu memuncak. Reki melongo selebar-lebarnya. ”Jadi, kemarin-kemarin ribut-ribut bikin foto close up, terus bikin nama pena, membuat biodata … untuk apa?”
Reka merengut. ”Untuk persiapan, dong. Kalau tiba-tiba Reka harus punya buku dan belum punya foto, nama pena ama biodata yang oke bisa-bisa para penggemar Reka kabur dan tidak tertarik lagi. Trus kalau sekali nulis langsung menang lomba trus diwawancarai ama banyak wartawan … gimana hayo?”
Reki spontan menepuk keningnya sembari menggeleng-gelengkan kepala. Reki bingung sendiri. Proses untuk menjadi penulis, setahu Reki adalah dengan banyak membaca, menulis, lalu mengirim ke berbagai media, di samping terus mengikuti lomba-lomba penulisan. Sementara Reka? Memangnya selama ini Reka baca buku panduan menjadi penulis hebat yang mana, ya?
Meski dengan lemas dan semangat mendukung, Reka yang sudah menguap habis, Reki masih sempat juga memberi nasihat. “Untuk jadi penulis, kamu harus menulis yang banyak dong, Reka.”
“Beres, Mas. Itu sih wajib, ntar juga Reka kerjain.”
Sumber: Nadia dkk. The Story of Jomblo. 2005 dengan perubahan seperlunya

Tunjukkan nilai-nilai kehidupan yang ada di dalam cerpen tersebut dengan bukti yang mendukung dan mengisikannya dalam format berikut!
Aspek
Nilai Positif
Nilai Negatif
Bukti
Watak tokoh



Perilaku tokoh



Budaya Masyarakat




Nilai kehidupan dalam cerpen
Diteladani
Ditinggalkan
Alasan












                                                                                      

Kompetensi Dasar             : 8.1. Menulis kembali dengan kalimat sendiri cerita pendek yang pernah  dibaca                                                     
Materi  Pembelajaran
Berikut ini beberapa anjuran yang dapat dilakukan sebelum menuliskan kembali isi cerpen :
1.    Mengubah sudut pandang cerpen
Menuliskan kembali isi cerpen berarti menempatkan kita sebagai pebcerita ulang. Dengan demikian, sudut pandang cerita adalah sudut pandang orang ketiga, meskipun cerpen yang kita ceritakan menggunakan sudut pandang orang pertama.
Perhatikan contoh berikut!
Kutipan Cerpen Asli
Penulisan kembali Isi Cerpen
Kulangkahkan kaki lebih cepat menyusul sebagian orang yang berjalan di depan. Tak akan kubiarkan seseorang atau siapa pun menggangguku. Terlebih jika aku sedang menyendiri.

Sumber : Cerpen ”Di Puncak Cartensz Piramid”, oleh Sinta Yudisia Wisudanti, dalam kumpulan cerpen Selaksa Rindu Dinda.
Dia berjalan lebih cepat untuk menyusul teman-teman yang ada di depan. Dia tak ingin diganggu siapa pun.
2.    Menyampaikan cerita dengan bervariasi
Sering terjadi penceritaan ulang dengan bahasa yang monoton dan cenderung mengulang kata sambung tertentu. Hal ini mengakibatkan cerita menjadi kurang menarik.
Perhatikan contoh berikut!
Contoh Penceritaan Kembali yang Kurang Menarik
Contoh Penceritaan Kembali yang Menarik
Setelah pergi kursus, ia pulang, lalu ia membantu ibunya memasak lalu ada temannya datang lalu ia menemui temannya lalu ia ngobrol sampai sore hari.
Sepulang dari kursus, membantu ibu memasak. Tak lama kemudian, temannya datang. Ia pun menemui temannya dan  ngobrol sampai sore hari.
3.    Menuliskan sinopsis cerita
Menuliskan kembali isi cerpen yang pernah dibaca, tidak berarti menuliskan ulang cerpen tersebut, tetapi menceritakan ulang. Jadi, bentuk penceritaan ulang tersebut seperti layaknya sebuah sinopsis atau rangkaian cerita.
Perhatikan kutipan sebuah cerpen berikut!
Aku berkeras tidak memberikan koper itu. Aku teringat cerita-cerita tentang tukang becak Jakarta yang suka menyesatkan penumpang-penumpang yang baru datang di Jakarta. Memutar-mutarkan becaknya dan kemudian meminta bayaran yang tinggi.
”Berapa ke Tebet...?”
”Seratus...,” katanya.
”Terima kasih...”
”Pandanganku tertumpu pada seorang tukang becak yang telah setengah baya. Ia hanya tersenyum, tidak berkata-kata. Aku menuju ke arahnya.
”Ke mana, Nak?” katanya.
Hatiku seolah-olah disiram air yang dingin. Aman.
”Ke tebet, Pak. Jalan Berdikari. Bisa Bapak mengantar? Berapa?”
”Berapa?”
”Naiklah dulu, nanti anak kira-kirakan sendiri. Saya hanya mencari upah sekedar cukup untuk makan anak dan isteri. Jangan takut-takut, Nak, mari naik. Tidak mahal. Dua puluh lima. Anak punya uang sekian? Memang banyak kawan-kawanku yang nakal,” katanya.
Aku duduk di becak. Koper kuletakkan di kakiku.

Sumber : Cerpen Tukang Becak, karya Sikanto S.A.
                                                Sinopsis dari kutipan cerpen tersebut sebagai berikut!
Sesampainya di Jakarta, ketka hendak menuju ke Tebet, ia sempat ragu saat hendak naik becak. Ia ingat cerita tentang nakalnya tukang becak di Jakarta. Untungnya ia mendapati seorang tukang becak setengah baya yang cukup ramah, baik hati yang mengantarkannya ke tebet.

Uji Latih Kompetensi
      Bacalah cerpen yang berjudul Air dan Api dan Anak Penyapu Jalan. Kemudian, tuliskan kembali isi salah satu cerpen tersebut dengan bahasa penceritaanmu sendiri!
       
Kompetensi Dasar           : 8.2.Menulis cerita pendek bertolak dari peristiwa yang pernah dialami
Materi Pembelajaran
      Langkah  langkah menulis cerpen :
1.     Mendata Peristiwa yang Pernah Dialami
Kamu tentu pernah mengalami peristiwa yang sangat mengesankan dan sulit dilupakan. Peristiwa tersebut berkesan mungkin karena sangat menyedihkan, misalnya, dimarahi guru karena lupa mengerjakan PR. Bisa juga karena sangat menyenangkan, misalnya, mendapat juara umum dalam lomba baca puisi. Atau, mungkin juga karena sangat mengharukan, misalnya bertemu dengan sahabat setelah lama berpisah. Bahkan, mungkin juga karena sangat menggelikan, atau menegangkan.
Nah, ingat-ingatlah kembali beberapa peristiwa yang sangat mengesankan tersebut! Setelah itu, tulislah peristiwa mengesankan yang pernah kamu alami tersebut dalam tabel berikut!

No.
Butir Peristiwa
Deskripsi Peristiwa
1.
Menyenangkan
a. Menjadi juara umum dalam lomba baca puisi
b.
2.
Mengharukan
a. Bertemu sahabat lama
b.
3.
Menyedihkan
4.
Menggelikan
5.
dst.
2.     Menentukan Alur Cerita
Pada kegiatan 1 kamu telah mendata berbagai peristiwa mengesankan yang pernah kamu alami. Tugasmu sekarang adalah memilih dan mengembangkan salah satu peristiwa dari beberapa peristiwa yang sudah kamu data. Oleh karena itu, kerjakan langkah berikut.
a.    Dari data peristiwa yang sudah kamu tulis, tentukan satu peristiwa paling mengesankan yang akan kamu kembangkan menjadi sebuah cerita, misalnya bertemu dengan sahabat lama
b.   Dari peristiwa yang kamu pilih, tentukan pokok-pokok peristiwa yang akan kamu kembangkan menjadi sebuah cerita.
c.    Buatlah kerangka ceritanya. Urutkan pokok-pokok peristiwa tersebut sesuai dengan urutan cerita yang akan kamu paparkan. Kamu dapat mengurutkan peristiwa-peristiwa itu sesuai dengan urutan waktu terjadi peristiwa. Atau, kamu dapat mulai dari peristiwa yang terjadi paling akhir, baru kemudian disusul dengan peristiwa yang terjadi sebelumnya.
d.   Tukarkan hasilnya dengan teman sebangkumu untuk memperoleh masukan tentang urutan peristiwa yang telah kamu buat!
3. Menggunakan Majas Perbandingan
Majas adalah bahasa kias, bahasa indah yang dipergunakan untuk meningkatkan efek tertentu dengan jalan memperkenalkan serta memperbandingkan suatu benda atau hal tertentu dengan benda atau hal lain yang umum. Coba, kamu perhatikan kutipan cerpen “Selamat Tinggal Renokenongo” yang telah kamu pelajari sebelumnya.
Sri tersenyum pahit. Mereka adalah dua sahabat sejak kecil, karena rumah mereka bertetangga. “Ya, desa kita yang tercinta. Tempat kita dilahirkan. Sekarang semua tinggal kenangan. Rumah kita sudah tenggelam dalam lumpur. Desa kita sudah hilang ditelan lumpur ...” Ning menjawab dengan haru.
Di dalam kutipan tersebut terdapat kalimat: Desa kita sudah hilang ditelan lumpur. Lumpur adalah benda mati, tapi dia diperbandingkan/dikiaskan dengan manusia yang dapat melakukan perbuatan menelan. Itulah contoh majas.
Majas dapat digunakan dalam bahasa lisan atau bahasa tulis. Dalam bahasa lisan, misalnya pada waktu berpidato untuk mempengaruhi pendengar. Dalam bahasa tulis, misalnya ketika membuat puisi atau cerpen.
Ada berbagai macam majas yang dapat kamu gunakan untuk mengefektifkan pembicaraan. Tetapi, kali ini kalian hanya akan mempelajari majas perbandingan.
Majas perbandingan dibagi menjadi perumpamaan, metafora, dan personifikasi. Perumpamaan adalah perbandingan antara dua hal yang pada hakikatnya berlainan dan yang sengaja kita anggap sama. Perbandingan itu secara eksplisit dijelaskan dengan pemakaian kata: seperti, bak, ibarat, umpama, bak, laksana. Misalnya, terdapat pada kalimat berikut: Rambutnya lebat seperti hutan Priangan. Rambut yang tebal/lebat dibandingkan dengan hutan Priangan dengan menggunakan kata pembanding seperti.
Metafora adalah bahasa kiasan yang dipakai untuk melukiskan sesuatu dengan perbandingan secara langsung. Jadi, tidak menggunakan kata pembanding. Misalnya, Cinta ibu adalah lautan tak bertepi. Cinta ibu yang tidak terbatas dibandingkan dengan lautan, tetapi tidak menggunakan kata pembanding. Jadi, perbandingannya bersifat implisit.
Personifikasi adalah bahasa kiasan yang mempersamakan benda dengan manusia, benda-benda mati dibuat dapat berbuat, berpikir , dan sebagainya seperti manusia. Personifikasi membuat hidup lukisan, di samping itu memberi kejelasan paparan, memberikan bayangan angan yang konkret. Personifikasi banyak digunakan penyair dari dulu sampai sekarang. Misalnya, Cahaya yang menyelinap dari sela-sela gubug itu tak sanggup menembus pekat asap pembakaran sampah. Yang dapat melalukan perbuatan menyelinap adalah manusia. Akan tetapi, pada kalimat tersebut yang melakukan perbuatan menyelinap adalah cahaya, benda mati.
4.  Menulis Cerita Pendek dari Peristiwa yang Pernah Dialami
Dari kegiatan 1 dan 2, kamu telah berhasil membuat kerangka cerita. Selanjutnya, kembangkan kerangka cerita tersebut menjadi sebuah cerita yang utuh dengan memperhatikan hal-hal berikut!
1. Kembangkan cerita menurut urutan peristiwa yang telah kamu susun!
2. Gunakan bahasa yang sesuai dengan peristiwa yang diceritakan!
3. Gunakan minimal tiga majas!
4. Agar ceritamu menarik, sisipilah dengan dialog atau percakapan antartokoh!
5. Beri judul yang menarik!

Uji Latih Komptensi
      Tulislah sebuah cerpen dari peristiwa yang pernah kamu alami dengan ketentuan sebagai berikut1
1.     Cerita harus benar-benar dari ide cerita orisinal/asli yang pernah kamu alami.
2.     Ditulis dengan rapi atau diketik.

Comments

Popular posts from this blog

PROGRAM PENGAYAAN/LES KELAS IX

PROGRAM KEGIATAN BIMBINGAN BELAJAR (PENGAYAAN)   KELAS IX SMPN SATU ATAP BABAKANMINDI TAHUN PELAJARAN 2015-2016 A. PENDAHULUAN Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan mutu kehidupan dan martabat manusia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional. Tetapi seiring dengan bergeraknya waktu, dapat diketahui bahwa pendidikan belum mampu menjawab tantangan dan fungsi pendidikan tersebut, hal ini disebabkan bukan semata kesalahan pengelola, melainkan pula lebih pada aspek kurangnya minat belajar siswa. Kegiatan pendidikan bukan suatu kegiatan yang murah apalagi berkaitan dengan “Mutu”. Dalam keadaan ekonomi masyarakat sedang mengalami kelesuan ditambah dengan biaya hidup yang serba mahal maka dana untuk pendidikan amatlah sulit. Banyak tantangan siswa yang harus segera diatasi, tetapi sarana prasarana dan kurangnya bimbingan belajar merupakan masalah yang selalu menjadi ganjalan. Hal ini umumnya selalu dihadapi oleh sekolah-sekolah di daerah, yaitu keinginan s...

ANALISIS DONGENG "ADA KUPU-KUPU, ADA TAMU"

LK- 2.5 Analisis Dongeng Nama                          : Dadan Suandi, S.Pd. NUPTK                       : 6853 7616 6220 0002 Asal Sekolah            : SMPN 1 Curugkembar Bacalah dengan cermat dongeng di bawah ini! Ada Kupu-Kupu, Ada Tamu    Karya : Seno Gumira Adjidarma Taman di depan rumah kami kecil, penuh bunga. Aku tidak pernah tau nama-nama bunga itu. Aku tau semua bunga itu indah. Aku duduk di teras rumah, merasakan hangat matahari yang menerpaku. Aku sedang berpikir bagaimana bisa bunga ciptaan manusia lebih mahal dari ciptaan Tuhan.  Aku sedang berpikir tentang keberadaan bunga dan kulihat kupu-kupu itu datang, pergi dan datang lagi.    ...

Unsur Instrinsik dan Ekstrinsik Cerpen” Beras Aking”

Nama                     : Dadan Suandi, S.Pd. NUPTK                   : 6853761662200002 Asal Sekolah       : SMPN 1 Curugkembar Mengerjakan LK Tagihan LK 3.6 Analisis Unsur Instrinsik dan Ekstrinsik Cerpen” Beras Aking” BERAS AKING o leh : Ayu Pangestu INI pilihanku ! Aku harus menjalankan usaha beras aking ini!” tekadku tegas dalam hati Ya , aku tak mungkin menutup usahaku ini, yang sudah berjalan hampir satu tahun. Usaha yang tidak membawa keuntungan banyak, tapi ada kebanggaan di hati. Itu karena pengkonsumsi beras akingku adalah masyarakat miskin yang tidak mampu lagi membeli beras yang harganya sudah menggila, sementara cacing di perut terus menuntut atas kelaparannya. Dan usahaku ini adalah solusi untuk mereka dan cacing itu.Ya, makan nasi aking adalah...