LK- 2.5 Analisis Dongeng
Nama :
Dadan Suandi, S.Pd.
NUPTK :
6853 7616 6220 0002
Asal Sekolah :
SMPN 1 Curugkembar
Bacalah
dengan cermat dongeng di bawah ini!
Ada Kupu-Kupu, Ada Tamu
Karya : Seno
Gumira Adjidarma
Taman di depan rumah kami kecil, penuh bunga. Aku
tidak pernah tau nama-nama bunga itu. Aku tau semua bunga itu indah. Aku duduk
di teras rumah, merasakan hangat matahari yang menerpaku. Aku sedang berpikir
bagaimana bisa bunga ciptaan manusia lebih mahal dari ciptaan Tuhan.
Aku sedang berpikir tentang keberadaan bunga dan
kulihat kupu-kupu itu datang, pergi dan datang lagi.
“
Wah, akan ada tamu ” kata istriku
“
Pasti? ”
“
Iya. Pasti ”
“
Kok bisa pasti ? ”
“
Bukankah kalau ada kupu-kupu tandanya pasti ada tamu ”
Aku
melihat kupu-kupu itu dan berpikir tentang tamu.
“
Jangan-jangan tamu itu mau meminjam uang ” kataku
“
Tidak mungkin. Lihat kupu-kupu itu warnanya bagus, pasti membawa keberuntungan ”
Keberuntungan
dan bencana menjadi hal penting dalam hidup kita. Kuamati kupu-kupu itu terbang
kesana-kemari. Tidak salah kalau kupu-kupu itu dibilang bagus. Apakah hal bagus
selalu membawa keberuntungan ?
Hidup
ini di penuhi teka-teki. Apa arti hidup seekor kupu-kupu ? mengapa kita harus
sibuk dengan tanda-tanda. Tamu macam apa yang akan datang nanti.
“
Bagaimana kalau tamu itu bukan pembawa keberuntungan ?”
“
Tidak. Tamu itu pasti pembawa keberuntungan. Lihat kupu-kupu itu bagus ”
“
Tidak ada kupu-kupu yang tidak bagus”
“
Ada. Sering sekali kupu-kupu jelek terbang sampai masuk rumah. Setelah itu
rumah kita kemalingan, setelah itu kamu kehilangan pekerjaan, setelah itu
kehormatan kita diinjak-injak orang. Kali ini kupu-kupunya bagus, pasti tamu
yang akan datang membawa keberuntungan. Aku yakin sekali ”
“
Itu tidak ilmiah”
“
Siapa bilang hidup ini ilmiah ? ”
Istriku
pergi ke dapur. Dimasaknya apa saja yang ada di dapur, karena ia merasa yakin
tamu itu akan datang.
“
Bagaimana kalau tamu itu tidak jadi datang? Siapa yang mau menghabiskan semua
makanan ini ? ”
“
Pasti datang. Tamu itu pasti datang.”
Aku
sungguh tidak mengerti, bagaimana seseorang bisa yakin akan sesuatu tanpa
dasar-dasar yang jelas. Aku merasa pemikiran tentang tamu benar-benar
menggangguku. Jangan-jangan tamu yang akan datang benar-benar membawa bencana.
“
Siap-siap barangkali tamu itu akan datang sesaat lagi ”
Jadi,
kubuka pintu pagar. Membersihkan segala perabotan, mengepel dan tanaman. Aku
menengok ke tikungan jalan barangkali tamu itu telah memasuki gerbang kompleks
perumahan. Semuanya segera di cek dan makanan pun sudah tertata rapi di meja.
Kami
berdua duduk di tepi sungai menunggu kedatangan tamu itu. Lalu ada kupu-kupu
lain dari seberang sungai. Kami berdua melompat memperhatikannya.
“
Wah kupu-kupu ini jelek. Bulukan lagi !”
“
Sial” kata istriku
Diusirnya
kupu-kupu itu dengan penggepuk kasur.
“
Jadi, ada dua tamu? ” kataku.
“
Ya. Yang satu membawa keberuntungan, yang satu membawa sial ”
“
Apa perlu kita masak lagi? ”
“
Tidak usah, yang membawa sial tidak perlu di jamu apa-apa ”
“
Loh ? ”
“
Kalau perlu kita usir saja ”
“
Wah !!”
Ketika
tiba saat makan siang, kami memakan sebagian dari masakan itu, sekadar untuk
mengatasi lapar.
Kami
pun berargumen tentang siapa tamu yang akan datang ini, sampai suasana begitu
terasa asing saat argumen kami memiliki pendapat yang sama. Bagaimana kalau
tamu itu bukan manusia. Kemudian mendadak muncul puluhan, ratusan, bahkan
mungkin ribuan kupu-kupu aneka warna berterbangan dan memenuhi pandanganku.
Istriku berteriak dan memegang tanganku, kurasakan pegangannya terlepas dan tak
kudengar lagi suaraku sendiri.
Analislah
dongeng di atas berdasarkan unsur intrinsik dan ekstrinsiknya!
LK Tagihan
2.5
Jawaban
No.
|
Unsur Intrinsik/Bukti
|
1
|
Tema dongeng “Ada Kupu-Kupu, Ada Tamu”
adalah misteri.
Bukti pendukung :
“Bunga-bunga dan kupu-kupu, aku tak tau mengapa kita sibuk
dengan tanda-tanda. Tamu macam apakah yang akan datang?”
|
2
|
Alur/plot yang digunakan pada
dongeng “ Ada
Kupu-Kupu, Ada Tamu” adalah
alur maju.
Tahapan
alur dongeng “Ada Kupu-Kupu, Ada Tamu” sebagai berikut :
a. Tahap pengenalan
Tahap pengenalan ini dimulai saat tokoh aku dan istrinya sedang
duduk di teras sambil menikmati keindahan bunga-bunga di taman.
Bukti
pendukung:
“Taman di
depan rumah kami kecil, tapi penuh bunga. Aku tak pernah tau nama-nama bunga,
toh aku tahu bunga-bunga itu indah …. aku sedang duduk di teras rumah,
merasakan hangat matahari pagi menerpa kulitku.”
b. Pemunculan konflik
Masalah muncul ketika tokoh aku dan istrinya melihat
kupu-kupu masuk ke dalam rumah. Mereka yakin akan ada tamu yang mengunjungi
mereka dan akan membawa keberuntungan karena kupu-kupu yang masuk ke dalam
rumah warnanya sangat indah. Mereka pun mempersiapkan banyak hal untuk
menyambut kedatangan tamu itu.
Bukti
pendukung:
“Aku
sedang berpikir tentang keberadaan bunga-bunga – ketiga kupu-kupu itu lewat,
datang, pergi, dan datang lagi. “Wah, akan ada tamu,” kata istriku.”
c. Konflik mulai menajam
Konflik
muncul ketika tokoh aku
dan istrinya sedang
menunggu tamu dan
ada kupu-kupu buruk yang masuk ke rumah mereka. Mereka pun takut jika yang
datang
adalah tamu pembawa sial.
Bukti
pendukung :
“Kami
berdua sedang duduk di tepi sungai menunggu kedatangan tamu itu, ketika
ada kupu-kupu lain terbang dari seberang sungai melewati pagar, merendah ke
taman, dan masuk rumah. Kami segera melompat memperhatikannya. “Wah kupu-kupu
ini buruk sekali. Bulukan lagi!” “Sial,” kata istriku, “sial!”
d. Klimaks
Tahap ini
terjadi saat tokoh aku dan istrinya menunggu kedatangan tamunya dan
menerka-nerka siapa yang akan datang setelah adanya pertanda adanya kupu-kupu
yang masuk ke dalam rumah.
Bukti
pendukung:
“Sambil
makan, kami menduga-duga siapa yang akan datang. Setelah makan, kami menunggu
lagi di teras. Sambil memandang burung-burung yang beterbangan dari dahan ke
dahan pada pepohonan di tepi sungai, kami menduga-duga lagi.”
Akhirnya
istrinya mempunyai firasat bahwa malaikat lah yang akan datang menemui
mereka.
Bukti
pendukung:
“Aku punya
firasat.” kata istriku. “Firasat apa?” “Yang datang sepertinya bukan orang,
bukan manusia.” “Apa dong? Robot?” “Barangkali malaikat.”’
e. Penyelesaian
Tahap ini
terjadi ketika tiba-tiba muncul ribuan kupu-kupu yang memenuhi pandangan
mereka menandakan malaikat maut yang telah datang.
Bukti
pendukung:
“Aku sudah
tahu, aku sudah punya firasat.” “Apa firasatmu?” “Malaikat maut yang datang.”
“Berjuta-juta kupu-kupu memenuhi pandanganku. Kurasakan pegangan istriku
terlepas. Aku mencoba berteriak memanggilnya, tapi tak kudengar lagi suaraku
sendiri.”
|
3
|
Penokohan dongeng
“Ada Kupu-Kupu, Ada Tamu” sebagai berikut :
a. Tokoh : Aku
1)
Watak :
· Berprasangka buruk, bukti pendukung
: “Jangan-jangan mau pinjam uang”
· Waspada, bukti pendukung
: “Belum tentu tamu itu orang
baik-baik.”
b. Tokoh : Istriku
1)
Watak :
· Terlalu percaya tahayul, bukti pendukung : “Bukankah memang begitu? Kalau ada kupu-kupu, tandanya aka
nada tamu”
· Pilih kasih, bukti pendukung: “Untuk yang membawa sial tidak perlu dijamu apa-apa” dan “Kalau perlu kita usir saja”
|
4
|
.
Latar/setting dongeng “Ada Kupu-Kupu, Ada Tamu” sebagai
berikut :
a. Latar tempat
· Teras rumah, bukti pendukung : “Aku sedang duduk di teras rumah….”
· Dapur, bukti pendukung
: “Istriku pergi ke dapur. Dia mulai
memasak”
· Halaman rumah, bukti pendukung : “Jadi, kubuka pintu pagar.
Kurapikan kerikil di halaman.”
· Dalam rumah, bukti pendukung : “Lantai dipel sampai mengilap.
Lampu, AC, dan compact-disc diperiksa.”
· Tepi sungai, bukti pendukung
: “Kamu berdua sedang duduk di tepi
sungai.”
b.
b. Latar suasana
· Damai, bukti pendukung : “Aku sedang duduk di teras rumah,
merasakan hangat matahari pagi menerpa kulitku.”
· Menegangkan, bukti pendukung : “Mendadak dari balik pagar muncul
seekor kupu-kupu. Kemudian seekor lagi dan seekor lagi.”
· Takut, bukti pendukung : “Istriku memegang tanganku sambil berteriak.”
c. Latar waktu
· Pagi hari, bukti pendukung : “Aku sedang duduk di teras rumah,
merasakan hangat matahari pagi menerpa kulitku.”
· Siang hari, bukti pendukung : “Ketika tiba saatnya makan siang…”
|
5
|
Sudut
Pandang : Orang pertama pelaku utama (aku)
|
6
|
Amanat yang
terdapat pada dongeng “Ada Kupu-Kupu, Ada Tamu” sebagai berikut :
a.
Jika
ada tamu, hendaklah dijamu dengan sebaik-baiknya
Buti
pendukung :
“Isteriku
pergi ke dapur. Dimasaknya apa saja yang ada di dapur, karena ia merasa yakin
tamu itu akan datang.”
b. Tidak boleh membeda-bedakan tamu
Bukti pendukung :
“Ya, ada dua tamu, yang
satu membawa keneruntungan, yang satu lagi membawa sial”
c. Jangan terlalu percaya
gugon tuhon/tahayul
Bukti pendukung :
“ Bukankah kalau ada kupu-kupu tandanya
pasti ada tamu.”
d. Hendaklah waspada setiap waktu
Bukti pendukung :
“ Tidak
ada kupu-kupu yang tidak bagus”
“ Ada. Sering sekali kupu-kupu jelek terbang sampai masuk rumah. Setelah
itu rumah kita kemalingan, setelah itu kamu kehilangan pekerjaan, setelah itu
kehormatan kita diinjak-injak orang.”
e. Jangan suka berburuk sangka
Bukti pendukung :
“Jangan-jangan tamu itu mau meminjam
uang, “ kataku.
|
Analisis Unsur Ekstrinsik
|
- Unsur
ekstrinsik dongeng “Ada Kupu-Kupu, Ada Tamu”
sebagai berikut :
Seno Gumira Adjidarma lahir di Boston, 19 Juni 1958.
Ia menempuh pendidikan pada tahun 1994 di Fakultas Film dan Televisi Institut
Kesenian Jakarta (IKJ). Kemudian, ia melanjutkan pendidikan pada tahun 2000
di Universita Indonesia bidang magister ilmu filsafat dan pada tahun 2005
mengambil pendidikan doktor ilmu sastra di Universitas Indonesia. Selain itu,
ia meraih penghargaan SEA White Award pada tahun 1987, Dinnyo’ Hearn Prize
for Literary pada tahun 1997, dan Khatulistiwa Literary award pada tahun
2005.
· Menjamu tamu dengan baik
· Jika ada tamu yang baik dijamu
dengan baik, jika ada tamu yang buruk tidak perlu dijamu kalau perlu diusir
|
Play the Slot Machine Games Online! - ChoGiCasino
ReplyDeletePlay หารายได้เสริม casino games online! 카지노사이트 Play and win FREE and REAL 1xbet money playing slots from the comfort of your own home. No Download & No Registration Required!